KRIPTOGRAFI
Secara etimologi (ilmu asal usul
kata), kata kriptografi berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Yunani
yaitu “kriptos” dan “graphia”. Kata kriptos digunakan untuk mendeskripsikan
sesuatu yang disembunyikan bisa juga rahasia atau yang misterius. Sedangkan
kata graphia berarti tulisan
Kriptografi
merupakan salah satu teknik kuno yang digunakan oleh Julius Caesar dalam
menyembunyikan atau merahasiakan informasi penting agar orang lain yang
mendapatkannya tidak dapat mengetahui isi dari pesan tersebut dikarenakan
informasi tersebut sudah kriptografikan
dengan berbagai metode sehingga orang lain tidak dapat membaca informasi
penting tersebut dan hanya orang yang berhak atau mengetahui teknik metode
kriptografi yang dapat membaca informasi tersebut.
Kriptografi didefinisikan
sebagai ilmu dan pelajaran untuk tulisan rahasia dengan pertimbangan bahwa
komunikasi dan data dapat dikodekan untuk mencegah dari mata-mata atau orang
lain yang ingin mengetahui isinya, dengan menggunakan kode-kode dan
aturan-aturan tertentu dan metode lainnya sehingga hanya orang yang berhak yang
dapat mengetahui isi pesan sebenarnya.
Dengan melakukan teknik kriptografi
ini, maka tulisan atau data kita telah memenuhi syarat/aspek keamanan
informasi. Ada beberapa aspek keamanan informasi :
- Kerahasiaan Data
Aspek yang digunakan kepada orang-orang yang hanya berhak atau hanya memiliki kunci rahasia atas data yang telah dirahasiakan / disandikan. - Integritas Data
Aspek yang mengawasi adanya perubahan data, penghapusan, penyusupan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. - Autentifikasi
Aspek yang mengenali dan memastikan bahwa data yang diterima adalah asli dan tidak diubah-ubah. - Non – repudiasi
Pencegahan yang dilakukan agar tidak terjadinya penyangkalan yang dibuat oleh pengirim informasi rahasia tersebut.
2 proses dasar pada Kriptografi yaitu:
1. Enkripsi (Encryption)
2. Dekripsi (Decryption)
dengan key yang digunakan sama untuk kedua proses diatas. Penggunakan key yang sama untuk kedua proses enkripsi dan dekripsi ini disebut juga dengan Secret Key, Shared Key atau Symetric Key Cryptosystems.
Berikut adalah ilustrasi 4 komponen dan 2 proses yang digunakan dalam teknik kriptografi.
Enkripsi
Proses ini melakukan pengubahan pesan asli (plain
text) menjadi pesan acak (chiper text)
yang dilakukan oleh kedua belah pihak menggunakan algoritma dan kunci
tertentu agar orang yang tidak berhak tidak dapat mengerti atau mengetahui isi informasi tersebut dan orang yang berhak dapat mengetahui isi
dari informasi tersebut dengan menggunakan algoritma dan kunci yang sudah di
tentukan pada saat pengiriman informasi.
Tujuannya dilakukan enkripsi yaitu untuk mengamankan
data atau informasi,keaslian data atau informasi, dan memastikan identitas
pengguna dan pemilik.
Enkripsi
(Encryption) adalah sebuah proses menjadikan pesan yang dapat dibaca
(plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext). Berikut
adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan
mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf selanjutnya (disebut juga
Additive/Substitution Cipher):
Plaintext
|
Ciphertext
|
rumah
|
xasgn
|
motor
|
suzux
|
kompor
|
qusvux
|
dst…
|
Dekripsi
Dekripsi
merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah
ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima ‘pembalik’ dan key
yang sama. Contoh:
Ciphertext
|
Plaintext
|
xasgn
|
rumah
|
suzux
|
motor
|
qusvux
|
kompor
|
dst…
|
Contoh
Cryptography
Data Asal = “ RUMAH “
Key = 7
Data Acak ?
Daftar
Pustaka - Pengertian Kriptografi Definisi Kriptografi
http://asalkena.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-contoh.html
http://books.google.co.id/books?id=3SSTJONEmX0C&pg=PA49&dq=Kriptografi&hl=id&sa=X&ei=l1fNUYjOKIv_rAfh6oGACQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Kriptografi&f=false
Kurniawan
J., Ir. , M.T., Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan
Komunikasi, Penerbit Informatika Bandung, April 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar